sumber : sofeminine.co.uk |
baca juga : Awas, Penderita 5 Penyakit Ini Tak Boleh Konsumsi Kunyit
Teori 1
Beberapa orang meyakini bahwa setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan melihat makhluk halus sejak bayi. Saat kecil, kita belum terpengaruh dengan mitos dan persepsi umum bahwa makhluk halus adalah makhluk yang menakutkan dan tak seharusnya kita lihat. Di usia tersebut, kita belum memiliki mindset bahwa hantu itu menakutkan, sehingga otak membuat kita mampu melihatnya. Seiring pertambahan umur dan berkembangnya pengetahuan kita tentang mitos tentang hantu, tubuh pun menyesuaikan diri sehingga kita tak lagi mampu melihat hantu.
Teori 2
Teori ini melibatkan ilmu biologi sehingga terdengar lebih masuk akal. Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa kemampuan melihat pada manusia terus berubah-ubah semasa hidupnya. Saat bayi, mata kita hanya bisa melihat 380nm spektrum elektromagnetik, yang merupakan kisaran gelombang sinar UV dan infra merah. Beberapa ahli meyakini bahwa roh halus bergerak dalam bentuk sinar UV atau infra merah, sehingga manusia dapat melihat makhluk tersebut.
Saat kita dewasa, mata terus berubah. Di usia dewasa mata kita melihat pada 400nm-700nm, yang tak memungkinkan kita untuk melihat sinar UV atau infra merah. Oleh karena itu, saat kita dewasa, kita tak lagi dapat melihat makhluk tak kasat mata.
Teori 3
Beberapa ahli meyakini bahwa bayi yang baru lahir memiliki roh suci yang mampu berinteraksi dengan 'roh' lainnya. Walaupun terdengar meragukan, banyak orang tua yang sering melihat anaknya seakan melihat pada seseorang, lalu tersenyum dan tertawa sendiri seakan ada yang mengajaknya bermain. Apakah Anda pernah melihat hal ini terjadi pada anak Anda?
baca juga : Bak Film Horror, Pria Ini Selamat dari Bakteri Pemakan Daging
Itulah beberapa teori yang menjelaskan mengenai mitos anak-anak mampu melihat hantu. Percaya atau tidak, semuanya kembali pada penilaian Anda. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment