6 Negara Ini Punya Latihan Militer yang Anti Mainstream

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata 'latihan militer'? Kesan keras dan ekstrim pasti akan langsung terlintas di benak Anda. Ya, latihan militer memang identik dengan hal-hal berbau maskulin seperti latihan menembak, bertahan di alam liar, dan latihan keras lainnya yang mengandalkan kekuatan fisik. Hal itu bertujuan untuk melatih ketahanan calon prajurit sebelum resmi dilantik sebagai perangkat keamanan negara.

Di antara banak negara di dunia, 6 negara ini memiliki metode yang cukup unik dan berbeda dari negara lainnya dalam hal melatih calon prajurit mereka. Jika negara lain mengedepankan latihan keras dan ekstrim, 6 negara ini nampaknya memiliki cara yang anti mainstream. Ada yang mewajibkan calon prajuritnya belajar seni, hingga mewajibkan para prajurit melakukan meditasi. Kira-kira, apa ya tujuan dari latihan unik tersebut? 

baca juga : Jangan Dibuang, 5 Handphone Jadul Ini Kini Harganya Selangit

Meditasi, Kanada

latihan meditasi polisi Kanda | sumber

Profesi polisi memang memiliki tingkat stres yang tinggi. Oleh karena itu, kepolisian Ontario Kanada menambahkan latihan khusus untuk menangani tingkat stres tersebut, yaitu meditasi. Setiap prajurit wajib mengikuti meditasi dengan jadwal yang telah ditentukan. Latihan ini juga mulai diadopsi oleh Amerika dan makin luas digunakan oleh militer Kanada.

Mengamati Lukisan Kuno, Inggris

polisi Inggris mengunjungi museum seni | sumber

Dalam film, polisi biasanya akan mengunjungi museum saat terjadi pencurian salah satu koleksi berharga di museum tersebut. Namun di New York, Inggris, para polisi wajib mengunjungi museum seni dan mempelajari lukisan kuno sebagai latihan rutin mereka.

lukisan kuno | sumber

Hal itu bertujuan untuk mengasah penglihatan dan daya analisa polisi menjadi lebih kritis dalam menghadapi sebuah kasus. Seperti kita ketahui, lukisan kuno biasanya memiliki cerita tersembunyi yang membutuhkan analisa khusus untuk memahaminya, seperti halnya kasus kriminal yang harus dipecahkan oleh polisi.

Menjadi 'Pawang' Elang, Belanda

polisi Belanda sedang melatih Elang | sumber

Lain Inggris, lain lagi di Belanda. Negara yang pernah menjajah Indonesia ini belakangan mengembangkan metode baru untuk melatih para prajuritnya. Para prajurit militer dituntut mampu mengendalikan seekor elang dan melatihnya untuk menangkap sebuah drone.

elang yang dilatih menangkap drone | sumber

Alasannya, banyak drone ilegal yang berterbangan di wilayah bandara dan tempat umu lainnya, yang dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh pihak tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut, kepolisian pun mengandalkan beberapa ekor elang untuk menangkap drone yang mencurigakan tersebut. otomatis para prajurit juga harus menerima latihan baru sebagai 'pawang' elang.

Berinteraksi dengan Penyandang Autis, Connecticut Amerika Serikat

polisi Connecticut meneima arahan untuk menangani anak autis | sumber

Kepolisian negara bagian Connecticut, Amerika Serikat, baru-baru ini menambahkan metode latihan baru bagi setiap prajurit militernya. Mengingat banyaknya jumlah anak pengidap autis di wilayah tersebut, dibutuhkan penanganan khusus agar mereka tak menjadi panik dan membahayakan diri sendiri saat tersesat di tempat umum. Para polisi dilatih untuk berinteraksi dengan anak pengidap autis dan memulangkan mereka yang tersesat ke rumahnya, tanpa membuat si anak takut apalagi terluka. 

Latihan 'Mencekik' Leher, Cina

latihan 'mencekik' leher di Cina | sumber

Cina memang dikenal memiliki kekuatan militer yang kuat dan disegani. Mereka juga dikenal dengan latihan militer yang keras dan ekstrim, mulai dari uji ketahanan di tengah laut, salju, bahkan lumpur, ditambah lagi berbagai latihan yang sangat menekan mental. Salah satu latihan militer Cina adalah metode 'mencekik' leher. Latihan ini sangat berbahaya, bahkan telah dilarang di beberapa negara termasuk Amerika Serikat.

Latihan dengan Video Game, Amerika Serikat

latihan perang dengan video game | sumber

Seperti kita ketahui, negara biasanya mengucurkan dana yang besar untuk melatih prajurit di medan nyata, mulai dari senjata, tempat, hingga logistik. Untuk menghemat anggaran, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menerapkan sebuah program baru bernama Advanced Distributed Learning (ADL), yang mengharuskan para prajurit berlatih perang dan menembak dengan menggunakan video game.

tentara Amerika sedang berlatih menggunakan game | sumber

Sistem yang digunakan adalah VIRTSIM yang dikembangkan oleh Raytheon. Sistem ini memungkinkan prajurit untuk berlatih seakan berada di sebuah lapangan terbuka seukuran lapangan basket. Merekamenggunakan berbagai sensor yang merespon semuai tindakan yang kemudian diteruskan ke simulator. Dengan bantuan dari kacamata Virtual Reality, para prajurit dapat bergerak seolah-olah tengah berada di medan perang. Ini akan membantu melatih mereka melaksanakan misi sungguhan di dunia nyata.

Lencana 'Berdarah', Brazil

upacara 'Bloody Wings' di Brazil | sumber

Para tentara di Brazil akan menerima sebuah 'lencana' yang menempel langsung di tubuh mereka. Mereka menyebutnya sebagai 'Bloody Wings', atau sayap berdarah. Sebelum dilantik, mereka akan melakukan ritual semacam upacara dengan bertelanjang dada. Para pemimpin akan 'mengukir' sebuah lencana di dada mereka dengan memukulkan lencana asli pada kulit hingga mengeluarkan darah. Saat 'lencana' sedang dibuat, para prajurit harus meneriakkan kata 'caveira!' yang berarti tengkorak. Setelah itu, mereka baru dianggap resmi sebagai prajurit.

baca juga : Awas, Penderita 5 Penyakit Ini Tak Boleh Konsumsi Kunyit

baca juga : Begini Rupa Bintang Film Dewasa di Masa Tuanya

Itulah beberapa negara yang memiliki latihan militer unik dan anti mainstream di dunia. Bagaimana menurut Anda? Bagaimana jika salah satu dari metode tersebut juga diterapkan di Indonesia?